Kenapa Disebut Rafting? Asal Usul Istilah Aktivitas Seru di Sungai Deras

 

THEPIKAS.COM - Melaju di atas jeram sungai yang menantang dengan perahu karet tentu menjadi pengalaman yang memacu adrenalin. Aktivitas seru ini dikenal dengan dua nama, yaitu arung jeram dan rafting. Pernahkah Anda bertanya-tanya, dari mana asal kedua istilah tersebut dan apa perbedaannya?

Asal Usul Istilah Rafting:

Istilah rafting berasal dari bahasa Inggris, yaitu kata "raft" yang berarti rakit. Kata kerja "to raft" secara harfiah berarti "mengarungi dengan rakit".

Penggunaan istilah rafting untuk menggambarkan aktivitas pengarungan sungai diperkirakan muncul pada pertengahan abad ke-20. Saat itu, olahraga mengarungi jeram mulai berkembang di Amerika Serikat. Sungai-sungai seperti Sungai Colorado dan Sungai Snake menjadi tujuan wisata pengarungan yang populer. Para petualang menggunakan rakit kayu yang kokoh untuk menaklukkan jeram-jeram liar. Istilah "white water rafting" (arung jeram air deras) pun mulai dikenal luas untuk menggambarkan aktivitas ini.

Perbedaan Arung Jeram dan Rafting:

Meskipun sering digunakan secara bergantian, sebenarnya terdapat sedikit perbedaan antara arung jeram dan rafting.

• Arung Jeram: Istilah ini lebih umum digunakan di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Arung jeram memiliki fokus pada pengarungan sungai, terutama melewati jeram-jeram yang menantang. Tingkat kesulitan pengarungan bisa beragam, dari jeram yang tenang hingga yang sangat ekstrem.
• Rafting: Istilah ini lebih condong pada aspek olahraganya. Rafting biasanya dilakukan di sungai dengan jeram yang lebih menantang dan membutuhkan keterampilan khusus untuk menaklukkannya. Perahu karet yang digunakan dalam rafting juga umumnya lebih ringan dan dirancang khusus untuk manuver di arus deras.

Kesimpulan:

Baik arung jeram maupun rafting merujuk pada aktivitas seru yang sama, yaitu mengarungi jeram sungai menggunakan perahu karet. Istilah rafting berasal dari bahasa Inggris dan memiliki fokus pada aspek olahraganya. Sedangkan arung jeram lebih umum digunakan di Indonesia dan memiliki makna yang lebih luas, mencakup pengarungan sungai dengan berbagai tingkat kesulitan. Jadi, mau menyebutnya arung jeram atau rafting, yang terpenting adalah menikmati sensasi berpetualang di sungai yang deras!

Sejarah Sungai Serayu Jawa Tengah: Mengalirkan Kehidupan dan Budaya

 

Sungai Serayu, bagaikan pita panjang yang membentang di jantung Jawa Tengah, menyimpan kisah sejarah dan budaya yang kaya. Alirannya yang jernih mengantarkan cerita tentang peradaban masa lampau, legenda yang melegenda, dan peran vitalnya dalam kehidupan masyarakat.

Menelusuri Jejak Kuno:

Asal-usul Sungai Serayu ter shrouded dalam kabut waktu. Konon, namanya terinspirasi dari dua kata bahasa Jawa, "sira" (Anda) dan "ayu" (cantik), merujuk pada kecantikan alamnya yang memukau. Legenda lain menceritakan tentang Bima, salah satu Pandawa Lima, yang konon jejak kakinya saat mendaki Gunung Prahu diyakini membentuk alur sungai ini.

Menyusuri Aliran Sejarah:

Sungai Serayu menjadi saksi bisu perjalanan sejarah berbagai kerajaan di Jawa Tengah. Di sepanjang tepiannya, berdiri candi-candi megah sebagai peninggalan peradaban Hindu-Buddha, seperti Candi Dieng, Candi Arjuna, dan Candi Pawon. Aliran airnya pun menjadi jalur transportasi dan perdagangan penting, menghubungkan wilayah-wilayah di sekitarnya.

Peran Vital dalam Kehidupan Masyarakat:

Bagi masyarakat di sepanjang Sungai Serayu, sungai ini bukan hanya sumber keindahan alam, tetapi juga sumber kehidupan. Airnya digunakan untuk irigasi sawah, kebutuhan rumah tangga, dan mata pencaharian para nelayan. Di tepiannya, tumbuh subur tanaman padi, jagung, dan berbagai komoditas pertanian lainnya.

Menjaga Warisan Budaya:

Sungai Serayu tak hanya menyimpan nilai sejarah dan budaya, tetapi juga memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Di sini, terdapat berbagai flora dan fauna langka yang dilindungi. Menjaga kelestarian sungai ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan warisan budaya dan alamnya dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Upaya Pelestarian:

Upaya pelestarian Sungai Serayu terus dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, organisasi non-pemerintah, maupun masyarakat. Berbagai program dilaksanakan, seperti pembersihan sungai, penanaman pohon di tepian sungai, dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian sungai.

Sungai Serayu: Sebuah Simbol Kehidupan dan Budaya:

Sungai Serayu adalah lebih dari sekadar aliran air. Ia adalah simbol kehidupan, budaya, dan sejarah yang patut dilestarikan. Dengan menjaga kelestariannya, kita dapat memastikan warisan budaya dan alam yang luar biasa ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Mari kita jaga dan rawat Sungai Serayu, warisan budaya dan alam yang tak ternilai harganya!

Sumber:

• https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/fhs/article/view/12040
• https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Serayu
• https://www.kompas.id/baca/nusantara/2022/12/01/dua-kapal-wisata-disiapkan-di-sungai-serayu