|
Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto dan Bupati Banjarnegara,
Budhi Sarwono menebar benih ikan di Sungai Serayu, Selasa (3/9). (Dok.
Humas BNA/ar) |
Banjarnegara, Gatra.com – Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) menebar 203 ribu benih ikan dan udang di Sungai Serayu,
Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (3/9).
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto
mengatakan, 203 ribu ikan tersebut terdiri dari 100 ribu ekor benih ikan
Nilem, 100 ribu ekor benih ikan Baung dan 3.000 ekor calon induk udang
Galah.
“Seluruhnya berasal dari unit pelaksana teknis DJPB, Balai Besar
Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi,” katanya di
Banjarnegara, Selasa (3/9).
Slamet menerangkan, penebaran benih ikan dan udang ini merupakan
upaya restocking untuk melestarikan ikan endemik Serayu. Jenis ikan
Nilem, Baung dan udang merupakan satwa endemik ekosistem Serayu.
Menurut dia, Sungai Serayu bukan hanya sumber kehidupan dan ekonomi
masyarakat di daerah yang dilintasinya. Sungai yang membentang mulai
dari Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan bermuara di Cilacap ini
menjadi sumber perekonomian penting masyarakat bantaran sungai.
Tetapi, kondisi ekosistem di sungai Serayu kian memprihatinkan. Itu
termasuk semakin minimnya ikan endemik Serayu. Akibatnya, nelayan sungai
semakin sulit menangkap ikan di Sungai Serayu. Kondisi ini lah yang
mendorong KKP untuk melakukan restoking.
“Untuk menjaga keseimbangan eksosistem lingkungan perairan umum baik darat maupun laut," ujarnya.
Slamet menegaskan, KKP berkomitmen untuk melestarikan sumberdaya
perikanan, termasuk plasma nutfah berupa ikan-ikan lokal. Sungai Serayu
dipilih menjadi salah satu sasaran restocking dengan tujuan menjaga
kelestarian populasi ikan lokal.
Dia mengemukakan, selain menebar benih ikan dan udang, KKP juga
menyerahkan bantuan berupa revitalisasi Unit Pembenihan Rakyat
Banjarnegara dan bantuan calon induk lele sebanyak 1.050 ekor. Total
nilai bantuan yang diberikan sebesar Rp302.500.000.
Untuk pembenihan, UPT DJPB saat ini sudah mampu menguasai teknologi
pembenihan berbagai jenis ikan lokal. Adapun pemanfaatannya lebih besar
untuk kepentingan restocking.
"KKP terus mendorong upaya restocking, pengaturan penangkapan dan pelestarian ekosistem asli perairan umum," jelas Slamet.
Dia berharap, kebijakan restocking ini juga didukung oleh segenap
masyarakat. Warga diminta untuk turut menjaga keseimbangan antara
kepentingan ekologi, sosial dan ekonomi dengan pengelolaan perikanan
yang berkelanjutan.
Sementara, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengapresiasi kegiatan
yang dilakukan KKP untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem sungai
Serayu. Sebab, populasi ikan di sungai serayu sudah langka.
Budhi menegaskan, Pemkab Banjarnegara akan mendukung pelestarian
dengan menelurkan kebijakan dalam rangka menjaga keseimbangan ekosistem
sungai serayu. Antara lain dengan penerbitan Peraturan Daerah yang
mengatur soal larangan menangkap ikan di sungai Serayu dengan alat
tangkap yang merusak.
"Tidak dengan setrum. Nanti akan dibuatkan Perda. Kalau dilanggar ya bisa ditindak," ucap Budi.
Reporter: Ridlo Susanto
Editor: Budi Arista